Lelaki Itu Telah Lahir..

Kamis, 06 Juli 1989.. di sebuah rumah tua peninggalan kolonial Belanda yang terletak di desa kecil Dawuan Tengah, Cikampek.. Seorang wanita paruh baya yang tengah hamil tua merintih lirih berjuang diantara hidup dan mati menanti kelahiran sang buah hatinya yang ketiga. Seluruh anggota keluarganya menunggu detik - detik kemunculan anggota keluarga barunya dengan perasaan tak menentu. Rasa bahagia, haru, biru, cemas, duka semua bercampur menjadi satu. Terlebih melihat wanita itu terus merintih kesakitan. Tak ada satupun yang tak menitikkan air mata melihat hal ini. Sementara sang suami terus menerus memanjatkan doa ke hadirat Illahi Rabb' meminta keselamatan istri dan buah hatinya. Rupanya Allah swt. mengabulkan doanya. Tepat ba'da Isya, berakhirlah kecemasan dan duka yang menyelimuti keluarga itu. Berganti dengan tangisan bayi dan rasa bahagia tiada tara dan penuh syukur atas karunia-Nya. Bayi berjenis kelamin lelaki itu telah lahir ke dunia dengan bobot hampir 4kg dan panjang 45cm. Sungguh sebuah kebahagiaan yang tak dapat dilukiskan dengan kata - kata. Anggota keluarga lainnya menyambut kelahiran bayi itu dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. bahwasanya Ibu dan bayinya telah selamat tanpa kurang suatu apa. Dan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh pasangan suami dan istri itu sang bayi diberi nama Dhiyaan Fauzi.. yang tak lain adalah diriku sendiri..


Terima kasih Bapa dan Emak.. atas segala kasih sayang yang telah diberikan kepadaku selama ini. Kalian telah merawatku sejak lahir hingga menjadi seperti sekarang ini. Dan itu semua tak kan mungkin aku bisa membalasnya. Aku hanya bisa berdoa agar kalian diberi-Nya kebahagiaan di dunia dan akhirat..

Amiin..!!